Sabtu, 24 Desember 2011

10 Tips Hadapi UN

1. Belajarlah Giat
Belajar sebelum ujian sama halnya kita mempersiapkan amunisi sebelum terjun ke medan tempur. Jika perlu ikutlah bimbingan belajar yang memberikan bimbingan tanpa batas waktu dan terpercay.
2. Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang Anda butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Tentunya dengan memperhatikan alat-alat yang boleh dibawa. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
3. Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa Anda sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik. Sikap seperti ini akan meningkatkan percaya diri Anda.
4. Berdoa
Untuk menanamkan rasa percaya diri dan ketenangan, mulailah dengan berdoa. Tentunya sesuai dengan agama dan kepercayaan diri masing-masing.
5. Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan Anda mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.
6. Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit.
7. Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang Anda ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya Anda kerjakan adalah: soal paling sulit, yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya, memiliki nilai terkecil.
8. Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mulai, abaikan jawaban yang Anda tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat Anda abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika Anda tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila Anda yakin akan koreksi yang Anda lakukan.
9. Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah Anda menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa Anda telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.
10. Analisa hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.

Tips Agar UN mu Lancar

Setelah sekian lama mempersiapkan diri, apa lagi yang dapat kamu lakukan agar ujianmu lancar? Simak contekannya!

- Menjelang hari pertama UN, tidurlah lebih cepat dari biasanya agar kondisi tubuhmu bugar dan tidak mengantuk ketika mengerjakan soal-soal ujian.

- Cek dan siapkan lagi semua peralatan tulis menulis yang akan kamu gunakan ketika ujian. Selain kartu ujian, pastikan kamu telah memiliki pinsil 2B, penghapus pinsil, rautan pinsil, balpoin, mistar, dan alas tulis. Siapkan juga jam tangan untuk menghitung waktu ujian di kelas.

- Pada hari ujian, sebaiknya kamu bangun pagi-pagi agar tidak terlambat ujian. Usahakan tiba di sekolah setidaknya 30 menit sebelum ujian dimulai. Sempatkan sarapan dan jangan lupa meminta restu kedua orangtuamu sebelum berangkat sekolah.

- Ketika sudah menerima soal, teliti berkas soalmu. Pastikan tidak ada soal yang kurang, atau berkas soalmu rusak.

- Jangan sampai salah menuliskan data diri dan kode soalmu di lembar jawaban. Cek lagi, ya!

- Tenangkan diri, dan bacalah doa sebelum mengerjakan soal-soal ujian. Mengerjakan soal dengan tenang akan membuatmu lancar menjawab soal. Jika kamu tegang, biasanya konsentrasimu justru akan buyar.

- Jaga lembar jawaban UN-mu tetap bersih, tidak terlipat, basah, sobek, rusak, dan jangan juga mencorat-coret lembar jawabanmu. Lembar jawaban yang kotor atau rusak akan menyulitkan komputer dalam proses pemindaian. Yang rugi kamu juga, kan?

- Sebelum mengumpulkan lembar jawaban ke pengawas, pastikan kamu sudah menjawab semua soal ujian. Yang lebih penting, pastikan juga data dirimu seperti nama, nomor ujian, kode sekolah, dan kode soal telah benar.

- Terakhir, pastikan lembar jawabanmu telah diterima pengawas sebelum kamu meninggalkan ruang ujian.

Nah, sudah siap kan? Semangat!
Spoiler for Pensil apa saja yang bisa buat isi LJK?:
Semua pensil bisa.. Intinya adalah membuat lingkaran hitam pekat di LJK tersebut, namun yang menjadi STANDAR adalah pensil 2B karena kepekatannya cukup dan mudah untuk dihapus.. Bila menggunakan pensil HB, membutuhkan waktu lama untuk menghitamkan dan resiko kertas rusak semakin besar karena pensil HB cenderung keras.. Bila menggunakan pensil 6B hasil bulatannya sangat pekat, bila dihapus dijamin akan mengotori kertas isian kita.. Dan mengapa kita harus menggunakan pensil 2B, karena pensil 2B karena mudah menghitamkan dan juga mudah dihapus, dan dijadikan sebagai standar untuk pengisian LJK..

Apakah benar harus menggunakan pensil 2B?? Ada sedikit ulasan tentang hasil scaning, yaitu ada dua LJK, yang satu telah diisi dengan menggunakan pensil jenis HB dan yang satunya menggunakan "Tinta Ballpoint ", untuk sekadar membuktikannya ternyata isian dengan pensil HB dapat terbaca, sedangkan isian dengan "Tinta Ballpoint" tidak terbaca (Tapi tidak menyebabkan error).. Sebenarnya untuk penggunaan pensil diinstruksikan agar peserta ujian mudah untuk mengganti jawaban, karena pensil mudah untuk dihapus.. Sementara anjuran penggunaan pensil 2B karena kualitas penghitamannya lebih tajam dibanding jenis lainnya..


Spoiler for Kalo ada noda kotor di LJK apa masih bisa di scan?:
Bila yang dimaksud adalah noda pensil, sebaiknya dihapus hingga bersih sebelum diserahkan kepada pengawas ujian.. Tapi, bila ada noda di bagian kotak-kotak hitam (Skunk Mark) disekeliling LJK sebaiknya kita lebih baik menukar LJK tersebut, soalnya scanner berkerja berdasarkan titik koordinat "Skunk Mark" tersebut secara Horizontal dan Vertikal..



Spoiler for Bagaimana cara membulatkan isian dengan baik dan benar?:
Dengan pensil 2B tentunya (Di QUOTE atas sudah dijelaskan), usahakan saat mengarsir harus penuh satu bulatan.. Tidak masalah bila keluar dari lingkaran, asalkan tidak mengenai lingkaran lainnya..

Mengenai pengisian jawaban yang harus sempurna mengisi bulatan dan tidak boleh lebih dari bulatan, itu tidak sepenuhnya benar.. Selama pensil tidak melebar ke area jawaban yang lain, jawaban akan tetap terbaca.. Jika sampai melebar ke area jawaban yang lain, akan ada 2 (Dua) jawaban yang terbaca, maka OMR akan mengembalikan karakter *(Asterik) sebagai hasilnya yang berarti bahwa data/ isian tidak benar..


Spoiler for Nah, bagaimana jikalau LJK-nya ada yang sobek atau terlipat?:
Walaupun yang sobek atau terlipat bukan dibagian "Skunk Mark", sebaiknya kita lebih baik mengganti LJK.. Perlu kita ketahui ternyata sensor pada "Scanner" sangat tipis sekitar 0,5mm dan sangat sensitif, jadi jikalu LJK-nya sampai terlipat kemungkinan untuk nyangkut di Scanner sangat besar (Bayangkan mau ga mau mesti buka tutup belakang, terus ditarik dan hasilnya makin lecek dah) dan kemungkinan besar bisa sobek.. Kalau cuma terjadi satu atau dua masalah mungkin akan diperbaiki oleh yang ngoreksi (Contohnya dari penulisan Nama/ Nomor/ DLL).. Sebenarnya, ketakutan akan terlipatnya kertas tidak perlu dibesar-besarkan, terlipat sedikit di ujung-ujung kertas bukanlah suatu masalah asal jangan sampai kotor dan berwarna gelap di area utama form yang akan di scan, karena dikhawatirkan OMR akan menganggapnya sebagai jawaban.. Tetapi, jika kertas terlipat cukup parah dikhawatirkan akan tersangkut dan menyebabkan kemacetan pada perangkat OMR..


Spoiler for Di Indonesia:
Di Indonesia, formulir isian berupa kertas yang akan diolah dengan komputer dan pemindai, lebih dikenal sebagai "Lembar Jawaban Komputer" (LJK).. LJK tersebut dapat berupa form OMR, form DMR, atau form bebas tipe.. LJK biasanya digunakan untuk ujian berbentuk pilihan ganda, kuesioner, formulir registrasi dan pendataan.. Penggunaan LJK sebagai pengganti entri data secara manual dapat mempercepat pengolahan data.. Kecepatan tersebut juga sangat ditentukan oleh kecepatan pemindai kecepatan perangkat lunak yang digunakan..

Bila dibandingkan dengan sistem pengisian ujian/ registrasi/ pendataan online pada ratusan hingga jutaan peserta, penggunaan LJK masih lebih optimal karena dapat menghemat kebutuhan penyediaan komputer.. Dengan sistem online harus tersedia 1 komputer untuk 1 responden atau peserta ujian, sedangkan untuk sistem offline, cukup 1 LJK untuk 1 responden atau peserta ujian.. LJK bukanlah lembar yang berisi jawaban komputer, tetapi LJK adalah lembar jawaban yang akan diperiksa menggunakan alat bantu berupa komputer..


Alatnya gan...
Spoiler for OMR:


OMR adalah piranti yang dapat membaca blok tulisan pensil dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh komputer.. Piranti ini membaca masukan dengan bantuan optis, dengan menggali ketebalan tulisan.. Teknologi OMR ini semakin hari semakin maju, yang menarik selain kemampuan pembacaannya yang kian meningkat, harga OMR pun semakin turun.. Sehingga tak heran kalau beberapa sekolah dan bimbingan belajar pun mampu untuk membelinya, tentu saja fasilitas ini makin mempermudah proses ujian dan ujicoba ujian di masing-masing institusi tersebut..



TIPS & TRIK HADAPI UJIAN

Spoiler for Tips:
1. Jangan membeli pensil yang isinya miring karena pensil dengan isi miring dapat dipastikan pensil mudah patah saat digunakan, pilihlah pensil dengan Leads tepat di tengah..
2. Jangan membeli pensil dengan isi pensil yang merosot keluar dari pensil, pensil dengan isi yang merosot dapat dipastikan akan mudah patah saat digunakan..
3. Pilihlah pensil dengan Isi pensil yang besar, Isi pensil yang besar membuat pensil tidak mudah patah selain itu pensil dengan isi yang besar akan mempercepat proses melingkari jawaban..
4. Pilihlah pensil dengan isi pensil yang lebih berkilau, isi pensil yang lebih berkilau akan lebih mudah dibaca oleh scanner..

5. Gunakan Pensil 2B – For Computer yang telah lulus test OMR Test / Scan Test..
6. Pensil yang telah lulus OMR Test dapat dipastikan bahwa isi pensil yang digunakan memiliki pencampuran yang sempurna sehingga dari ujung awal sampai akhir pensil memiliki grade yang sama yaitu 2B dan dapat dibaca oleh mesin scanner..

7. Pensil mekanik memiliki lead yang lebih keras dan dapat mengakibatkan lembar jawaban sobek dan bergelombang..

8. Arsirlah jawaban sesuai pada bidang lingkaran yang disediakan, Anda bisa menggunakan bantuan penggaris khusus ujian untuk mengarsir jawaban dengan rapih..

(Sumber dari: Faber-Castell International Indonesia)

Cara Komputer Memeriksa LJK

Semua pasti tau apa itu LJK ? karna setiap siswa yang sekolah , pasti merasakan kertas ini ketika sedang diadakan Ulangan!!


ANTARA Juni-Juli selalu menjadi bulan paling ”mendebarkan” bagi ABG dan orang tua. Seperti kita tahu setiap tahun ujian sekolah ataupun ujian masuk perguruan tinggi negeri yang biasa disingkat SPMB (seleksi penerimaan mahasiswa baru) selalu diadakan di bulan-bulan ini.

Kalau berbicara tentang ujian, ada beberapa yang langsung terpaku di pikiran, mulai dari yang agak berat seperti, bimbingan belajar, passing grade, pilihan jurusan, biaya, sampai hal-hal yang remeh, seperti pensil 2B, latihan mengisi lembar jawab komputer (LJK) dan lain-lain. Nah, terkait dengan pensil 2B dan lembar jawaban ujian, pikiran langsung tertuju pada LJK.

Bagi beberapa peserta ujian, mengisi LJK bisa jadi menjadi satu beban tersendiri. Kekhawatiran salah mengisi selalu menghantui langkah dan berakibat terbukanya pintu kegagalan masuk perguruan tinggi negeri, hanya gara-gara salah ”menghitamkan” LJK. Betulkah sebegitu gawat dan mencemaskan perkara LJK ini? Bagaimana sebenarnya komputer ”membaca” jawaban dari peserta? Benarkah kesalahan kecil, semacam kurang penuh mengisi bulatan jawaban akan berakhir fatal? Jawaban-jawaban atas pertanyaan yang menggelisahkan tersebut dapat kita kurangi kalau kita tahu bagaimana cara kerja OMR, si komputer pembaca LJK ini.

**

ADA istilah yang sering kali diucapkan para pelajar ketika baru selesai ujian, "Ah, sudahlah, pasrah aja. Soal jawaban itu mah terserah pak guru yang mengoreksi saja."

Memang betul. Di masa dulu-dulu, bapak dan ibu guru akan berjibaku berpeluh keringat mengoreksi jawaban para siswa. Momen koreksi ini adalah peristiwa penting, bahkan maha penting. Boleh dibilang nasib orang ditentukan. Maklum manusia, termasuk bapak dan ibu guru kita, mungkin pula mengalami kealpaan. Susahnya, kesalahan itu akan ditanggung siswa, bisa jadi ditanggung seumur hidup. Itulah sebabnya orang terus -menerus mengembangkan metode dan teknologi untuk menghindari kesalahan dalam tahap ujian seperti ini.

Banyak sekali model menghindari kesalahan dalam ujian. Dari sisi metode ujian, ada model soal jawaban ganda, jawaban benar-salah, jawaban uraian, dan lain-lain. Tujuannya? Selain untuk menguji kemampuan siswa, juga agar mudah saat memeriksa hasilnya.


Barangkali kita masih ingat kalau dulu (mungkin sekarang masih ada juga) para guru untuk mengoreksi menggunakan lembaran bolong. Lembaran ini sebetulnya adalah lembaran jawaban pilihan ganda yang sudah dilubangi dengan bara rokok atau obat nyamuk untuk masing-masing jawaban tiap nomor. Kemudian, tinggal kita taruh di atas lembaran jawaban yang telah disilangi siswa. Nah, jawaban yang benar akan terlihat dari lubang-lubang itu, tinggal dihitung jumlah jawaban yang benar.

Ketika teknologi bergerak maju pesat, bidang pendidikan pun tak ketinggalan tersentuh kemajuan alat bantu berbasis komputer. Termasuk pula untuk menyelenggarakan dan mengoreksi hasil ujian. Dari sinilah mulai awal dikenalnya OMR dan LJK. OMR adalah Optical Mark Reader atau dalam terjemahan mudah kita kenal sebagai mesin pembaca tanda berbasis optik. Pada saat ujian berlangsung, jawaban dari soal dituliskan pada LJK dengan cara menghitamkan bulatan huruf jawaban (A, B, C, D, atau E) pada masing-masing nomor menggunakan pensil 2B. Selanjutnya jawaban itu ”dibaca” OMR yang telah memiliki setting jawaban benar untuk setiap soal ujian. OMR bertindak seperti lembar bolong koreksi jawaban yang dilakukan guru.

Nilai hasil ujian ditentukan dari berapa banyak jawaban yang benar. Penentuan nilai tergantung dari perangkat lunak (software) yang dipasang pada komputer dan terhubung dengan OMR.

**

LEMBAR Jawab Komputer ada beberapa jenis. Ada yang berupa lembaran (form) pilihan ganda yang bentuknya bulat atau oval untuk setiap pilihan jawaban, jawaban berupa tanda cek (V), dan juga tanda silang (X). Pada form LJK tersebut sudah tercetak (preprinted) beberapa penanda standar, yaitu Skunk Marks dan Timing Mark. OMR akan membaca tanda-tanda tadi untuk membantu dalam pembacaan form LJK.

Data hasil pemindaian (scan) tiap lembar LJK akan diproses perangkat lunak dalam komputer, selanjutnya data bisa disimpan dalam file, basis data atau langsung diproses untuk sekadar ditampilkan di layar. Semua itu bergantung pada spesifikasi masing-masing perangkat lunak yang disesuaikan dengan kebutuhannya.

Semua siswa yang mengikuti ujian dengan LJK pasti tak lupa berkali-kali diingatkan untuk menggunakan pensil 2B untuk menghitamkan bulatan jawaban, pensil harus dengan sempurna mengisi bulatan, kemudian kertas jangan sampai kotor atau terlipat.

Apakah benar harus menggunakan pensil 2B? Penulis mencoba melakukan scanning form yang telah diisi dengan menggunakan pensil jenis HB dan juga tinta ballpoint sekadar ingin membuktikan kebenarannya. Ternyata isian dengan pensil HB dapat terbaca. Sedangkan isian dengan tinta ballpoint tidak terbaca tapi tidak menyebabkan error. Sebenarnya penggunaan pensil diinstruksikan agar peserta ujian mudah untuk mengganti jawaban, karena pensil mudah dihapus. Sementara ajuran penggunaan pensil 2B karena kualitas penghitamannya lebih tajam dibanding jenis lainnya.

Mengenai pengisian jawaban yang harus sempurna mengisi bulatan dan tidak boleh lebih dari bulatan, itu tidak sepenuhnya benar. Selama pensil tidak melebar ke area jawaban yang lain, jawaban akan tetap terbaca. Jika sampai melebar ke area jawaban yang lain, akan ada dua jawaban yang terbaca. OMR akan mengembalikan karakter * (asterik) sebagai hasilnya, yang berarti data tidak benar.

Berikutnya, syarat lain yang biasanya diinstruksikan kepada peserta ujian adalah form jawaban tidak boleh terlipat. Sebenarnya, ketakutan akan terlipatnya kertas tidak perlu dibesar-besarkan. Terlipat sedikit di ujung-ujung kertas bukanlah suatu masalah asal jangan sampai kotor dan berwarna gelap di area utama form yang akan di-scan, karena dikhawatirkan OMR akan menganggapnya sebagai jawaban. Tetapi jika kertas terlipat cukup parah dikhawatirkan akan tersangkut dan menyebabkan kemacetan pada perangkat OMR.

**

PEMROSESAN LJK dimulai dengan meletakkan setumpuk LJK pada input hopper dan tentunya OMR dinyalakan terlebih dahulu dengan menekan tombol power. Berikutnya sheet guide dirapatkan yang sesuai dengan ukuran lebar LJK, layaknya sheet guide pada alat cetak (printer) biasa.

Jika LJK tidak diatur menggunakan sheet guide dan posisinya tidak tepat, bisa jadi OMR mengalami kemacetan saat bekerja. Berikutnya lagi, status proses akan dimunculkan pada panel operator seperti layar telefon genggam. Untuk memulai proses pemindaian (scan), push button switches di sebelah kiri harus ditekan terlebih dahulu hingga muncul prompt ready.

Proses scan terjadi pada transport bed, kemudian LJK akan keluar dan tertumpuk pada output stacker. Sementara pada panel operator akan menampilkan status scan.

Peletakan LJK pun harus benar, tidak boleh terbalik yaitu timing marks harus pada sisi yang sama dengan panel operator. Proses dapat dihentikan dengan menekan push button switches di sebelah kanan. Di bagian sheet guide terdapat garis batas maksimum tumpukan LJK dalam satu kali proses koreksi. Biasanya tumpukan form tidak lebih dari 200 lembar, karena OMR bisa macet jika tumpukan berlebih.

Lantas bagaimana OMR membaca tanda hitam pensil? Perangkat ini tidak memerlukan kepintaran semacam pengenalan karakter (character recognition) pada perangkat OCR (Optical Character Recognition). Pada OMR, sinar infra merah yang diarahkan pada LJK tidak akan direfleksikan jika mengenai pilihan jawaban yang dihitamkan dengan pensil. Perangkat lunaklah yang berperan untuk mencocokkan posisi jawaban dengan informasi pada LJK.

Informasi jawaban apa saja yang akan diproses perangkat lunak, didefinisikan pada file definisi form. File ini mendefinisikan posisi kolom atau baris jawaban relatif terhadap skunk marks dan timing marks, tipe jawaban seperti angka numerik atau abjad, serta cara baca form yaitu horisontal atau vertikal.

Beberapa perangkat OMR yang beredar di pasaran sekarang telah meningkat kemampuannya. Sebagai contoh OMR 100M tipe visible red (sinar merah yang tampak dengan mata) dapat membaca isian berupa lubang-lubang pada kertas (punched) dan tinta ballpoint warna hitam atau biru dengan kecepatan 25-35 lembar/menit. OMR yang menggunakan port serial RS232 atau port USB sebagai port komunikasi dengan komputer ini dibandrol sekira Rp 30 juta-an di pasaran. Jenis lain dengan kemampuan lebih besar (lebih cepat) berharga tak kurang dari Rp 50 juta.

Lumayan mahal, namun karena sangat membantu, boleh dikata dana tak terlalu jadi masalah. Coba bayangkan untuk mengoreksi seluruh jawaban peserta SPMB yang berjumlah sekira 70.000 lembar jika dilakukan secara manual. Tentunya sangat besar potensi konflik akibat kesalahan manusia.

Penggunaan OMR tak hanya sebatas pada pengoreksi ujian tapi juga banyak hal seperti kuesioner, lotere, survei, jajak pendapat sampai dengan aplikasi medis seperti hasil pemeriksaan laboratorium.

Teknologi OMR ini semakin hari semakin maju. Yang menarik selain kemampuan pembacaannya yang kian meningkat, harga OMR pun makin turun. Sehingga tak heran kalau beberapa sekolah dan bimbingan belajar pun mampu untuk membeli. Tentu saja fasilitas ini makin mempermudah proses ujian dan ujicoba ujian di masing-masing institusi tersebut.

Terlepas dari sifat teknis teknologi yang tak menuntut bermacam-macam kehati-hatian. Namun tentu saja demi keamanan, nasihat bapak guru untuk berhati-hati dalam mengisi LJK tak ada salahnya untuk selalu diingat. Mudah-mudahan sempurnanya usaha juga ikut membawa berkah hasil ujian. Apakah nama Anda tercantum dalam koran pengumuman SPMB pertengahan bulan ini?***

Mitos dan Cara Kerja Jawaban Komputer (LJK)

MITOS
* Apakah benar harus menggunakan pensil 2B? Penulis mencoba melakukan scanning form yang telah diisi dengan menggunakan pensil jenis HB dan juga tinta ballpoint sekadar ingin membuktikan kebenarannya. Ternyata isian dengan pensil HB dapat terbaca. Sedangkan isian dengan tinta ballpoint tidak terbaca tapi tidak menyebabkan error. Sebenarnya penggunaan pensil diinstruksikan agar peserta ujian mudah untuk mengganti jawaban, karena pensil mudah dihapus. Sementara ajuran penggunaan pensil 2B karena kualitas penghitamannya lebih tajam dibanding jenis lainnya.

* Mengenai pengisian jawaban yang harus sempurna mengisi bulatan dan tidak boleh lebih dari bulatan, itu tidak sepenuhnya benar. Selama pensil tidak melebar ke area jawaban yang lain, jawaban akan tetap terbaca. Jika sampai melebar ke area jawaban yang lain, akan ada dua jawaban yang terbaca. OMR akan mengembalikan karakter * (asterik) sebagai hasilnya, yang berarti data tidak benar.
* Berikutnya, syarat lain yang biasanya diinstruksikan kepada peserta ujian adalah form jawaban tidak boleh terlipat. Sebenarnya, ketakutan akan terlipatnya kertas tidak perlu dibesar-besarkan. Terlipat sedikit di ujung-ujung kertas bukanlah suatu masalah asal jangan sampai kotor dan berwarna gelap di area utama form yang akan di-scan, karena dikhawatirkan OMR akan menganggapnya sebagai jawaban. Tetapi jika kertas terlipat cukup parah dikhawatirkan akan tersangkut dan menyebabkan kemacetan pada perangkat OMR.
CARA KERJA
PEMROSESAN LJK dimulai dengan meletakkan setumpuk LJK pada input hopper dan tentunya OMR dinyalakan terlebih dahulu dengan menekan tombol power. Berikutnya sheet guide dirapatkan yang sesuai dengan ukuran lebar LJK, layaknya sheet guide pada alat cetak (printer) biasa.
Jika LJK tidak diatur menggunakan sheet guide dan posisinya tidak tepat, bisa jadi OMR mengalami kemacetan saat bekerja. Berikutnya lagi, status proses akan dimunculkan pada panel operator seperti layar telefon genggam. Untuk memulai proses pemindaian (scan), push button switches di sebelah kiri harus ditekan terlebih dahulu hingga muncul prompt ready.
Proses scan terjadi pada transport bed, kemudian LJK akan keluar dan tertumpuk pada output stacker. Sementara pada panel operator akan menampilkan status scan.
Peletakan LJK pun harus benar, tidak boleh terbalik yaitu timing marks harus pada sisi yang sama dengan panel operator. Proses dapat dihentikan dengan menekan push button switches di sebelah kanan. Di bagian sheet guide terdapat garis batas maksimum tumpukan LJK dalam satu kali proses koreksi. Biasanya tumpukan form tidak lebih dari 200 lembar, karena OMR bisa macet jika tumpukan berlebih.
Lantas bagaimana OMR membaca tanda hitam pensil? Perangkat ini tidak memerlukan kepintaran semacam pengenalan karakter (character recognition) pada perangkat OCR (Optical Character Recognition). Pada OMR, sinar infra merah yang diarahkan pada LJK tidak akan direfleksikan jika mengenai pilihan jawaban yang dihitamkan dengan pensil. Perangkat lunaklah yang berperan untuk mencocokkan posisi jawaban dengan informasi pada LJK.
Informasi jawaban apa saja yang akan diproses perangkat lunak, didefinisikan pada file definisi form. File ini mendefinisikan posisi kolom atau baris jawaban relatif terhadap skunk marks dan timing marks, tipe jawaban seperti angka numerik atau abjad, serta cara baca form yaitu horisontal atau vertikal.
Penggunaan OMR tak hanya sebatas pada pengoreksi ujian tapi juga banyak hal seperti kuesioner, lotere, survei, jajak pendapat sampai dengan aplikasi medis seperti hasil pemeriksaan laboratorium.

Bantu sharing ya ^_^

Tips.........


1.Kalau UN LJK nya yang harus mengarsir penuh seperti LJK UN SMP dan SMA,disarankan menggunakan pensil mekanik yang isinya 2B(agar LJK tetap bersih dan tidak perlu meraut)
2.Kalau LJK nya yang harus menyilang,seperti UN SD,pakai pensil 2B kayu yang agak tumpul...........


sekian tips nya.
semoga sukses dalam UN......

Amien.........

Perbedaan Pensil 2B asli Dan Palsu..............

Hy, guys!!
Tidak terasa waktu pun bergulir begitu cepat. Sekitar bulan depan adik – adik, teman – teman, dan kakak – kakak kita (termasuk aku) akan menentukan bagian dari masa depannya (maksudku untuk menghadapi UN). Tidak hanya persiapan dalam bentuk pelajaran, mental, atau pun kesehatan tapi peralatan – peralatan yang dipakai buat LJK juga termasuk tim suksesnya. Apakah kalian semua rela tidak lulus hanya karena pensil 2B yang palsu? Rugi banget dunks!
Pensil 2B palsu diduga banyak dijual di tempat foto copy, warung – warung kecil, dan juga pedagang asongan dadakan yang selalu menawarkan alat tulis di depan sekolah pada saat UN akan berlangsung. Lebih baik membeli pensil 2B di toko – toko buku besar yang telah diyakini keasliannya.
Perbedaan pensil 2B palsu dengan yang asli adalah :
1. Bentuk ujung pensil, yang palsu berwarna agak keputihan, yang asli sudah jelas hitam.
2. Tulisan pada badan pensil, yang palsu, agak buyar sedang yang asli jelas, begitu juga dengan lambangnya, jelas.
3. Kalau dibuat menulis, yang palsu terasa agak keras. Jadi kalau dipakai saat membuat bulatan terasa agak keras dan hasil bulatan tidak hitam-hitam.
4. Dan biasanya harganya lebih murah
Semoga sukses ya, kawan! = D

10 Hal yang harus diperhatikan saat ujian nasional berlangsung

Ada 10 hal yang harus diperhatikan pada saat ujian, yaitu:
  1. Pastikan bahwa Anda tidak lupa membawa kartu peserta ujian.
  2. Pastikan bahwa Anda tidak terlambat datang ke lokasi ujian.
  3. Pastikan bahwa Anda tidak lupa membawa perlengkapan ujian, seperti pena, pensil 2B, mistar, penghapus, atau papan alas.
  4. Pastikan bahwa Anda tidak melanggar tata tertib ujian. Anda bisa dikeluarkan dari ruang ujian jika melanggar.
  5. Pastikan bahwa semua identitas Anda ditulis dengan benar dan lengkap di lembar jawaban.
  6. Kerjakan soal dengan tenang.
  7. Pusatkan pikiran Anda untuk selalu berkonsentrasi menjawab soal-soal.
  8. Awali semua pekerjaan dengan berdoa kepada Allah SWT.
  9. Dahulukan menyelesaikan soal yang dianggap mudah, kemudian baru Anda berusaha untuk menyelesaikan soal yang sulit atau yang tadi merasa ragu-ragu untuk menjawabnya.
  10. 15 menit sebelum waktu ujian berakhir sebaiknya Anda sudah selesai menyelesaikan ujian, agar anda memiliki waktu untuk mengoreksi ulang mengenai identitas (nama dan nomor ujian), soal dan jawaban anda.

Kiat Kiat Sukses Hadapi Ujian Nasional

BANYAK orang gagal mencapai keberhasilan karena mereka tidak memiliki berbagai persiapan dalam menghadapi ujian. Untuk itu ada beberapa tips atau kiat agar Anda berhasil dan sukses menghadapi ujian nanti. Persiapan yang akan dilakukan tidak jauh berbeda dengan persiapan dalam menghadapi ujian yang lain, misalnya ujian/tes CPNS atau UMPTN.
Kiat sukses menghadapi ujian nasional ini dimulai dari persiapan diri, persiapan teknis, persiapan materi ujian, dan pada saat ujian.

Persiapan diri
Persiapan diri adalah persiapan yang dimulai dari dalam diri kita sendiri, yang meliputi persiapan fisik dan persiapan mental. Persiapan fisik berkaitan dengan persiapan jasmani/fisik dan persiapan kesehatan. Anda harus menjaga kesehatan sebelum ujian. Tidak bisa dibayangkan bagaimana sulitnya seseorang mengikuti ujian bila dalam keadaan sakit. Agar diri Anda tetap sehat secara fisik menjelang pelaksanaan ujian, Anda harus rajin berolahraga. Usahakan istirahat secara teratur dan tidur jangan terlalu malam.
Persiapan mental ialah persiapan yang berkaitan dengan sikap mental, psikis, dan emosi. Upayakan agar situasi pribadi terutama sikap emosional tetap stabil. Pertentangan yang dialami dalam diri, situasi kekecewaan (frustrasi, suasana kesedihan dan sebagainya) akan berdampak buruk terhadap hasil belajar Anda. Yang mesti diperhatian adalah Anda harus menjaga suasana hati/emosi. Diharapkan emosi Anda tetap tenang dan stabil menjelang ujian. Sebelum ujian Anda mampu mengatasi hal-hal mungkin akan mengganggu konsentrasi belajar Anda. Agar pikiran Anda tidak terbagi dan tetap terpusat dalam menghadapi ujian, perbanyaklah melakukan ibadah, karena ibadah merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan ketenangan.

Persiapan Teknis
Persiapan teknis yaitu persiapan yang berkaitan dengan penyediaan perlengkapan yang akan digunakan dalam ujian nanti, misalnya pena, mistar penghapus, pensil, dan peraut pensil. Perlengkapan itu sebaiknya disiapkan H-1 sebelum ujian. Anda tidak akan lulus jika ternyata pensil 2B yang akan Anda pakai ternyata palsu, karena proses pemeriksaan hasil ujian menggunakan teknologi komputer. Sebelum ujian, yakinkan bahwa pensil 2B yang digunakan adalah benar-benar asli. Selain itu, sebelum ujian berlangsung Anda harus mengecek lokasi ujian dan tempat duduk.

Persiapan Materi Uji
Persiapan materi uji merupakan persiapan yang sangat penting karena persiapan materi uji ini akan menentukan kelulusan Anda. Persiapan materi uji hendaknya dilakukan sejak dini (jauh-jauh hari sebelum ujian). Menurut penelitian beberapa ahli, belajar borongan itu tidak baik dan hasilnya hanya membawa kesia-siaan. Jadi, disarankan H-1 sebelum ujian Anda tidak diperkenankan lagi memporsil diri untuk belajar. Istirahat yang cukup.
Perbanyak latihan menjawab soal dengan teman. Caranya: Ajaklah teman Anda untuk membentuk kelompok kecil sebagai kelompok belajar. Pesertanya tidak lebih dari 3 orang. Jika pesertanya terlalu banyak (lebih dari 3 orang), dikhawatirkan proses belajar menjadi tidak fokus pada materi yang akan dipelajari.